Anjing yang banyak beraktifitas bebas di luar ruangan, mereka lebih rentan terpapar beragam penyakit kulit. Bisa dikatakan berbagai macam sakit kulit pada anjing, kebanyakan disebabkan faktor eksternal. Berbagai penyakit kulit yang umum diderita anjing, tidak lepas dari peran hama dan parasit. Karena anjing yang suka berkeliaran di luar rumah, lebih sulitan dikontrol.
Ganggun penyakit kulit pada anjing, sangatlah banyak dan bervariasi. Hal tersebut disampaikan dalam Canine Dermatology, yakni ilmu yang mempelajari masalah kesehatan kulit anjing. Jenis penyakit kulit yang diderita anjing, kemudian dikelompokkan berdasar agen pembawa. Agen pembawa penyakit yang dimaksud, bisa berupa bakteri, tungau, alergi, dan imunitas.
Macam-macam Sakit Kulit pada Anjing
Dalam Canine Dermatology, sakit kulit pada anjing memiliki banyak ragamnya. Hanya saja, golongan penyakit yang paling sering ditemukan ada beberapa. Di bawah ini adalah contohnya.
1. Ketombe
Penyakit ketombe lebih seringnya, muncul pada anjing ras berbulu sedang atau panjang. Munculnya ketombe pada anjing, bisa disebabkan faktor diet makanan. Diet yang diberikan kepada anjing, tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk memiliki bulu dan kulit yang sehat. Kulit jadi tampak kering, dan mungkin teriritasi atau meradang.
Tanda atau ciri-cirinya, ada bintik-bintik putih menempel pada bulu. Namun hal tersebut, juga tergantung tingkat keparahan dan faktor penyebabnya. Semakin parah sakitnya, mungkin kamu akan melihat bulu yang rontok, bercak botak tak teratur, bahkan keropeng di tubuh anjing.
2. Kurap
Masalah kulit ini disebabkan infeksi jamur, dan dapat terjadi di area kulit manapun. Bisa di kepala, bagian cakar, telinga, atau kaki anjing terutama bagian depan. Kondisi ini biasanya menimbulkan peradangan, bercak melingkar yang bersisik. Permasalahan infeksi kulit ini, bisa menyebar dengan cepat pada hewan peliharaan lainnya.
3. Kudis
Kudis pada anjing disebabkan kutu yang hinggap di tubuhnya. Kudis termasuk masalah penyakit kulit yang cukup parah. Kudis pada anjing terbagi dua jenis, yakni kudis Sarkoptik dan Demodektik. Kudis Sarkoptik, disebabkan tungau Sarcoptes Scabiei. Jenis tungau ini mampu menimbulkan sensasi gatal hebat, terutama di bagian telinga anjing yang terinfeksi.
Sedangkan kudis Demodektik disebabkan kutu Demodex Canis. Jenis kutu ini yang cenderung menyerang anjing liar, tidak terurus, tua, dan sakit-sakitan. Gejala kudis Demodektik di antaranya rambut rontok, disertai gatal, dan warna kemerahan di sekitar area yang terkena. Selain itu juga, muncul bintik-bintik yang berisi darah dan nanah, pada area kudis.
4. Alergi Dermatitis
Anjing yang menderita alergi kulit, akan terus menerus menggaruk pada bagian kulit yang sakit. Jika diperiksa, seringnya berupa bercak kemerah-merahan. Alergi pada kulit anjing bisa disebabkan makanan, produk grooming, atau gigitan serangga.
5. Follicultis
Follicultis sering muncul bersamaan dengan penyakit kulit lainnya, seperti kudis, kurap, alergi atau luka. Follicultis merupakan infeksi bakteri pada kulit anjing, yang menyebabkan luka, benjolan, kudis atau koreng. Kelainan kulit ini mudah dilihat pada anjing berbulu pendek. Sedangkan pada anjing berbulu panjang, gejalanya bulu terlihat kusam, rontok, kulit bersisik.
6. Kelainan Sistem Imun
Bukan hanya manusia yang dapat mengalami kelainan sistem imun, anjing pun bisa mengalaminya. Artinya sistem imun tersebut menyerang sel dalam tubuhnya sendiri. Gejala yang muncul bisa berupa kelainan kulit hingga masalah ginjal. Jenis kelainan imun yang paling terkenal adalah Lupus, penyakit yang dapat menyerang anjing dan manusia.
Perlu juga diinformasikan, sakit kulit pada anjing seperti kurap, kudis, follicultis merupakan penyakit bersifat individual. Artinya penyakit tersebut tidak dapat menular, kecuali ada agen perantaranya seperti bakteri dan tungau.