Jangan Remehkan! Ini Dia Parasit Berbahaya pada Anjing

Img

Bagi kamu pecinta anjing pastikan untuk mengetahui berbagai jenis parasit berbahaya pada anjing baik yang dapat menular ataupun tidak. Dengan begitu, bisa melakukan penanganan sejak dini agar tidak sampai menyebar kemana-mana. Sebab, pada kondisi lebih parah berisiko mengakibatkan masalah kesehatan serius sampai kematian mendadak.

Deretan Parasit Berbahaya pada Anjing

Parasit dapat menjadi momok menakutkan bagi anjing karena jika dibiarkan dapat menyebabkan kondisi berbahaya. Jenisnya sendiri terbilang sangat banyak, untuk itu sebagai pemilik atau pencintanya, sebaiknya ketahui masing-masing jenisnya. Pada poin-poin berikut akan dijelaskan beberapa diantaranya:

1. Ear Mites (Tungau)

Ukurannya yang sangat kecil menjadikan ear mites sulit diketahui keberadaannya, namun efek terhadap tubuh anjing terbilang cukup signifikan.

Ciri-ciri umum yang ditunjukkan oleh anjing ketika terinfeksi ear mites atau sering disebut tungau ini yaitu sering menggaruk bagian telinga serta kulitnya iritasi. Jika mengetahui gejala tersebut, sebaiknya segera dilakukan penanganan. Jangan tunggu sampai masalahnya lebih parah apalagi sampai menyebabkan infeksi serius.

2. Kutu Cheyletiella

Jenis kutu ini sering mengakibatkan ketombe berlebih, rasa gatal, dan iritasi mulai dari ringan hingga berat. Hal tersebut disebabkan oleh bentuk dari kutu cheyletiella itu sendiri yang memiliki mulut dengan bentuk seperti cakar serta bertubuh cukup besar.

Meski pada dasarnya kutu cheyletiella tinggal di tubuh anjing dan kucing, namun tidak menutup kemungkinan dapat berada sementara di tubuh manusia. Efek yang ditimbulkannya yaitu berupa rasa gatal dan bekas kemerahan pada kulit.

3. Kutu Demodex

Pada anjing sehat, kutu demodex berjumlah sedikit sehingga akibat yang ditimbulkan tidak begitu serius. Namun pada kondisi tertentu, jenis satu ini dapat memunculkan masalah kulit yang biasa disebut dengan kudis.

Jika ingin mengecek keberadaan kutu ini, kamu tidak bisa melakukannya dengan tangan kosong. Penyebabnya yaitu karena termasuk makhluk hidup berukuran mikroskopis, sehingga perlu alat khusus untuk melihatnya.

4. Ehrlichia

Makhluk hidup dengan nama lain Canine pancytopenia ini memiliki bentuk pipih dan cenderung oval. Umumnya, mereka tinggal serta berkembang biak di tubuh hewan berbulu yang salah satunya adalah anjing.

Penyakit yang ditimbulkannya diberi nama ehrlichiosis dengan cara penularan melalui ceplak. Ukurannya yang cukup kecil, membuatnya mampu bersembunyi di lebatnya bulu anjing sehingga sulit untuk ditemukan.

Menjaga kebersihan dengan memandikan anjing serta memberikan obat khusus anti kutu bisa menjadi solusi terbaiknya. Di samping itu, pastikan memperhatikan tingkat kebersihan area tempat tinggalnya seperti kandang ataupun tempat bermain.

5. Protozoa Darah Babesia

Jenis satu ini disebut dapat menular melalui caplak Rhipicephalus sanguineus. Fakta mengejutkannya, protozoa darah babesia menyerang sel darah.

Mengenai tingkat keparahannya, tergantung dari daya tahan tubuh anjing itu sendiri. Namun tetap perlu beberapa penunjangnya agar proses penyembuhan lebih cepat serta tidak sampai mengakibatkan kondisi lebih parah.

6. Kutu (Fleas)

Berdasarkan kasus yang sudah terjadi, kutu (flea) menyebabkan anjing tersiksa karena menimbulkan rasa gatal berlebih. Bahkan disebutkan manusia juga bisa merasakan gatal hebat setelah digigit hewan satu ini.

Namun hingga kini disebut-sebut belum ditemukan cara paling efektif untuk membasminya karena meski diberikan obat tetes, kalung anti kutu, ataupun shampo tidak belum dapat mengatasinya secara maksimal.

Mengetahui mengenai parasit berbahaya pada anjing menjadi hal sangat penting jika ingin membuat peliharaan merasa nyaman serta dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Pastikan tidak membiarkan begitu saja saat melihat tanda-tanda yang dimunculkannya. Segera lakukan penangan dengan membawanya ke dokter hewan berpengalaman.

Offers
Developed For Mypets Indonesia @2021
  • Pay With :
  • #
  • #
  • #