Bahaya Bulu Kucing yang Perlu Diwaspadai

Img

Kucing jadi binatang yang begitu menggemaskan sekaligus lucu. Perilakunya yang manja kerapkali membuat hati para pemiliknya menjadi luluh serta ingin terus mengelusnya. Terlebih kalau ia sudah tidur diatas pangkuanmu, pastinya hangat dan kamu ingin mengganggunya. Tapi seperti halnya manusia, binatang berbulu yang satu ini harus selalu diamati kebersihannya, pasalnya kucing erat sekali dengan resiko penyakit. Berikut adalah bahaya bulu kucing bagi kesehatan manusia.

Munculnya penularan penyakit tak menjadikan kucing sebagai faktor utamanya. Adanya parasit dan bakteri yang mempunyai peran utama penularan parasit dari kucing ke manusia.

Bakteri dan parasit bisa saja menempel di bulu kucing saat hewan ia bermain di lingkup yang tergolong tidak terlalu terjamin kebersihannya. Inilah kenapa kebanyakan ibu hamil serta beberapa orang yang mempunyai resiko penyakit autoimun rentan tertular.

Bahaya Bulu Kucing untuk Kesehatan Manusia

Dibalik kelucuan serta menggemaskannya seekor kucing, ada sejumlah resiko penyakit yang dapat disebarkan oleh mereka. Diantaranya adalah:

-       Reaksi Alergi

Bahaya bulu kucing dapat membuat kamu mengalami reaksi atas alergi. Akan tetapi, bukan bulu kucing yang secara spesifik menjadi penyebab munculnya reaksi alergi ini, namun urine, air liur, serta serpihan kulit.

 

Saat kucing membersihkan tubuh dengan cara menjilatinya, kuman yang berada di air liur itu bisa langsung berpindah ke bulu. Reaksi alergi yang muncul seperti rhinitis, dapat ditemui dengan tanda-tanda mirip dengan flu. Selain itu juga, Bulu kucing sanggup meningkatkan resiko serangan asma dan itu adalah sebagai efek reaksi alergi yang terjadi.

 

-       Kurap

Siapa yang menyangka kalau kurap mampu menyerang manusia selanjutnya ditularkan lewat kucing sebagai perantaranya. Penularan penyakit satu ini dapat terjadi jika kamu mengelus kucing, pasalnya jamur yang berada di bulu kucing tersebut bakal berpindah serta menginfeksi kulitmu. Terlebih kalau kucingmu tersebut kerapkali bermain diluar serta lingkup sekitarmu tidak terlalu terjamin kebersihannya.

 

-       Penyakit Cakar Kucing

Munculnya resiko penyakit cakar kucing bisa membuat kamu perlu selalu waspada atas bulu kucing. Masalah yang timbul lantaran bakteri bernama Bartonella henselae ini tak memperlihatkan gejala khusus.

 

Perpindahan bakteri ini umumnya dari binatang ke manusia terjadi lewat cakaran ataupun gigitan kucing. Namun tak menutup kemungkinan bakteri tersebut bisa berpindah lewat bulu. Sama halnya dengan respon alergi, penularan penyakit ini lewat bulu kucing muncul saat kucing membersihkan tubuh, dan kamu sedang mengelusnya.

 

-       Toksoplasmosis

Penyakit yang satu ini ialah jenis penyakit yang sangat ditakuti. Nama parasit yang jadi faktor terjadinya toksoplasmosis adalah Toxoplasma gondii, dan banyak ditemukan pada feses kucing yang sebelumnya telah terkontaminasi. Sekitar dua sampai tiga minggu pasca terjadi paparan, parasit bakal keluar melalui tubuh lewat fesesnya. Saat kucing menjilati tubuhnya, parasit itu dapat berpindah ke manusia saat kamu membelainya.

 

Tapi, deteksi awal dapat membuat penyakit Toksoplasma dapat disembuhkan. Kamu hanya tinggal mengenali gejala yang ditunjukkan lalu melakukan pemeriksaan guna mengetahui adanya virus tokso didalam darah. Jika kamu tak sempat pergi ke laboratorium, kamu dapat menghubungi dokter hewan.

Itu saja ulasan mengenai bahaya bulu kucing untuk kesehatan manusia. Tentunya, resiko bahaya dapat dikurangi. Kamu hanya perlu menjaga kebersihan kucing, caranya dengan memandikannya serta rutin kemudian memberikan ia vaksinasi.

Setelah kamu mengelus kucing, selalu mencuci tangan menggunakan sabun sebelum menyentuh makanan. Terakhir adalah kamu tak dianjurkan membersihkan feses kucing apabila ada kerabatmu yang sedang hamil. Semoga bermanfaat.

Offers
Developed For Mypets Indonesia @2021
  • Pay With :
  • #
  • #
  • #