Hati-Hati! Ini Bahaya Bulu Kucing untuk Kesehatan

Img

Kucing adalah hewan yang menggemaskan dan sangat lucu. Perilakukanya yang dikenal manja ini seringkali membuat banyak orang menjadi luluh dan ingin terus membelainya. Terlebih lagi jika dia sudah tidur di sebelahmu, pastinya kamu selalu ingin mengganggunya. Tapi, sama halnya dengan manusia, hewan lucu satu ini perlu dijaga kebersihannya, termasuk kesehatan bulu. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas beberapa bahaya bulu kucing untuk kesehatan.

Adanya penularann penyakit ini tak menjadikan kucing sebagai faktor utamanya. Adanyay parasit dan bakteri inilah yang mempunyai peran penting dalam hal penularan penyakit kucing kepada manusia.

Bahaya Bulu Kucing untuk Kesehatan Manusia

Dibalik kegemasan dan kelucuan kucing, nyatanya terdapat beberapa resiko penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan menggemaskan ini:

-       Reaksi Alergi

Bahaya bulu kucing dapat membuat kamu mengalami beberapa reaksi alergi. Tapi, bukan bulu yang secara spesifik mengakibatkan munculnya reaksi alergi ini, tapi urine, air ludah, serta serpihan kulit.

 

Saat kucing memberihkan tubuh dengan cara menjilatinya, kuman yang ada di air liur kemudian bisa berpindah tempat ke bulu. Reaksi alergi yang muncul seperti halnya rhinitis alergi dengan tanda-tanda yang mirip seperti terkena flu. Bulu kucing bisa juga meningkatkan resiko serangan asma sebagai efek reaksi alergi tersebut.

 

-       Kurap

Siapa yang mengira bahwa kurap bisa menyerang manusia serta ditularkan lewat perantara kucing. Penularan penyakit ini bisa muncul saat kamu membelai kucing peliharaan, sebab jamur yang teradapat pada bulu akan berpindah serta menginfeksi kulitmu. Terlebih lagi kalau kucing tersebut seringkali bermain diluar ruangan serta lingkup sekitar rumahmu tergolong kotor.

 

-       Penyakit Cakar Kucing

Munculnya resiko penyakit cakar kucing akan membuatmu selalu waspada terhadap bahaya bulu hewan satu ini. Penyakit yang muncul lantaran bakteri bernama Bartonella Henselai ini tak akan memperlihatkan gejala tertentu.

Perpindahan bakteri ini biasanya dari hewan kepada manusia terjadi lewat cakaran atau gigitan kucing, namun tak menutup peluang bakteri tersebut berpindah lewat bulu. Sama halnya reaksi alergi, penularan penyakit lewat bulu kucing bisa muncul saat kucing membersihkan tubuh, lalu kamu membelainya.

 

-       Toksoplasmosis

Penyakit yang satu ini adalah jenis yang sangat ditakuti. Bakteri dengan jenis Toxoplasma Gondii banyak ditemukan pada feses atau kotoran kucing yang telah terkontaminasi. Sekitar dua sampai tiga minggu selepas terjadi infeksi dan paparan, parasit kemudian bakal keluar lewat tubuh kucing dengan perantara feses. Saat kucing menjilati tubuh, parasit ini dapat berpindah kepada manusia saat kamu mengelusnya.

 

Akan tetapi, deteksi dini sapat membuat toksoplasmosis dapat disembuhkan. Kalian hanya perlu mengenali beberapa gejalanya, serta melakukan pemeriksaan khusus agar dapat mendeteksi munculnya keberadaan virus toksoplasmosis ini dari dalam darah.

 

Jika kamu tak sempat pergi ke laboratorium, kamu dapat melakukan kontak dengan dokter hewan agar bisa melakukan cek laboratorium. Atau bisa juga kamu langsung bertanya kepada dokter hewan di dekat tempat tinggalmu.

Demikian ulasan tentang beberapa bahaya bulu kucing untuk kesehatan manusia. Yang jelas, bahaya bulu kucing tersebut dapat dikurangi. Kalian hanya harus mengawasi kebersihan kucing dengan cara memandikannya secara rutin dan tidak lupa membersikan vaksinasi.

Setelah kamu mengelus atau memegang kucing peliharaan, kamu harus selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum menyentuh benda lain atau makanan. Yang terakhir, kamu tak dianjurkan membersihkan feses kucing kalau sedang hamil, serta mengkonsumsi makanan, khususnya sayuran dan daging yang matang dan terjaga kebersihannya. Semoga bermanfaat!

Offers
Developed For Mypets Indonesia @2021
  • Pay With :
  • #
  • #
  • #