Waspadai Bahaya Tidur Bersama Kucing

Img

Bagi kamu yang merawat kucing, pastinya pernah tidur bersama kucing, bukan? Tapi, tahukah kamu bahwa ada bahaya yang mengintai? Memang menyenangkan sekali tidur bersama hewan kesayangan. Tapi, jangan terlalu sering sebab ada beberapa bahaya tidur bersama kucing yang harus diwaspadai.

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa kucing dapat menjadi teman untuk tidur, pasalnya dia tak terlalu banyak bergerak dan memiliki tubuh yang hangat.

Bahaya Tidur Bersama Kucing

Meski begitu, banyak ahli menyatakan bahwa faktanya kebiasaan tersebut tak dianjurkan, pasalnya bisa mempengaruhi kesehatanmu. Dibawah ini adalah beberapa risiko kesehatan yang perlu kamu ketahui kalau sering tidur bersama kucing.

-       Kucing Bisa Menularkan Kutu

Kucing yang jarang mandi, seringkali berinteraksi dengan binatang lain saat ada diluar serta bermain di area yang kotor. Maka, kemungkinan besar mereka dapat membawa kutu di tubuhnya. Jika dibiarkan tidur denganmu, kutu itu bisa menyebar ke kasur lalu menggigit kulitmu.

 

Kutu yang menggigit dapat menyebabkan rasa gatal sehingga kamu kurang nyaman. Hal itu meliputu bengkak, ruam kemerahan, dan gatal-gatal.

 

-       Muncul Reaksi Alergi

Orang yang mempunyai alergi pada bulu kucing 2x lebih banyak dari orang yang alergi anjing. Nah, tidur bersama kucing bisa menyebabkan reaksi alergi, bahkan setelah mereka sudah pergi. Hal itu bisa terjadi karena munculnya bulu kucing yang masih tertinggal di sprei atau selimut.

 

Ketika bulu kucing itu terhirup orang yang mempunyai alergi, mereka akan merasakan berbagai reaksi, seperti hidung berair, ruam, gatal, bersin, atau sesak napas.

 

-       Tidur Terganggu

Beberapa kucing tak bisa tenang ketika kamu tidur. Lalu, ada saatnya mereka bermain dengan rambut atau tanganmu, mendengkur, mengeong, atau menggaruk. Kucing adalah hewan nokturnal, maka semua gerakan serta keributan yang dia buat dapat mengganggu jam tidurmu.

 

Kamu tak bisa beristirahat secara tenang lantaran kemunculan mereka yang selalu membuatmu terbangun pada malam hari. Hal ini tentunya didukung dengan studi Mayo Clinic yang mengatakan bahwa 1 dari 5 manusia dapat mengalami masalah saat tidur bersama binatang peliharaan.

 

-        Infeksi Bakteri

Bakteri yang bisa ditularkan seperti halnya Bartonella, Salmonella, Clostridium, dan Pasteurella. Penularan tersebut berjalan dengan beberapa cara, yakni cakaran, gigitan, kotoran, dan urine kucing. Kemudian, organ yang diserang bakteri juga ada bermacam-macam, mulai pencernaan, saluran pernapasan, hingga otak.

 

-       Berbahaya untuk Anak-Anak

Kucing bisa tanpa sengaja tidur disamping wajah, atau atas dada anak-anak sehingga dia akan kesulitan bernapas.

 

Kemudian, gigitan dan cakaran kucing mampu menyebarkan penyakit yang berbahaya untuk si kecil. Seperti halnya dengan urine dan serpihan kotoran yang terdapat di jarinya. Anak kecil rentan sekali tertular bakteri. Maka dari itu, kamu jangan sampai mengajak kucing tidur dengan anak kecil.

 

-       Penularan Parasit

Tak hanya bakteri dan kutu, tapi banyak parasit lain yang bisa disebarkan oleh kucing ketika tidur dengannya. Beberapa parasit itu ialah ringworm, cacing tambang, cacing pita, cacing gelang, dan lain-lain.

 

Umumnya parasit ini menyebar lewat kotoran. Tapi, hal ini tentunya dapat menular lantaran ketika kucing naik di kasur, mungkin mereka membawa serpihan feses atau urine dan pasir kotor pada sela-sela jari.

Itu saja sederet bahaya tidur bersama kucing yang harus kamu waspadai. Jangan lupa menerapkannya untuk kesehatan kamu dan anak-anak. Disamping itu, kamu harus memandikan kucing yang sudah kotor dengan rutin, hal itu bisa memusnahkan kutu, jamur, atau parasit lain yang menempel di kulit kucing.

Offers
Developed For Mypets Indonesia @2021
  • Pay With :
  • #
  • #
  • #